Memang benar kata orang, good food good mood. Lelah perjalanan berjam-jam dari Jakarta ke Lampung terbalaskan oleh pilihan kuliner dari Cikwo Resto. Di rumah makan lokal yang menyediakan berbagai menu masakan Lampung ini, lidah dan perut keroncongan saya tak henti-henti dimanjakan.
Belum lagi mencicip sesuap makanan, semangat kami disegarkan oleh sambutan empat gadis cantik berbusana tradisional nuansa merah dengan siger keemasan. Mereka berbaris rapat dua dua di pintu masuk menyambut rombongan yang datang. Irama musik penuh semangat mulai mengalun. Para gadis penari lalu berlenggak-lenggok menarikan Tari Bedana. Menurut Mba Isna pemilik Cikwo Resto, Bedana biasanya ditarikan tujuh pemuda-pemudi Lampung yang mewujudkan rasa kegembiraan.
Tari Bedana usai, sajian pun menunggu. Seruit, menu andalan Lampung pun tak absen dari meja makan. Masakan yang namanya berasal dari kata “nyeruit” ini, memiliki arti bersama-sama. Yang mana, masyarakat Lampung ini memang suka berkumpul bersama-sama. Seruit berbahan utama ikan, bisa ikan mas, patin atau ikan sungai lain. Untuk menikmatinya, ikan yang sudah digoreng atau dibakar ini dicampur dengan tempoyak, yaitu semacam sambal berbahan durian, dan sambal terasi. Untuk melengkapinya, bisa ditambah dengan lalapan segar juga terong bakar. Dijamin makan jadi lahap! Oiya, sudah pernah berkenalan dengan “jolang-jaling”?. Menurut mbak pramusaji, bulatan kecil hitam ini kakeknya jengkol dan pete. Ga percaya? Cobain rasanya dan nikmati aromanya! Haaaaaa
Menu lain yang tak kalah menggugah selera yaitu Taboh Iwa Tapa Semalam, Pindang Baung dan Cubik Kemas. Ketiganya masih berbahan dasar ikan. Tak kalah dengan Seruit, masing-masing masakan ini mampu menggoyang lidah Anda dengan kekhasannya.
Taboh Iwa Tapa Semalam, masakan serupa gulai yang ikannya diasap semalam. Lengkap dengan sayuran dan cabai. Nagih!
Kemudian Pindang Baung, berbeda dengan menu sebelumnya, sajian ini dibumbu lebih segar dengan sedikit rasa asam. Masakan a la Cikwo, lembut benaaar daging ikannya! Saya makan dua kali nih menu haha Selanjutnya Cubik Kemas, tidak kalah menggiurkan. Ikan mas bakar atau panggang disantap dengan kuah santan yang diracik dengan cabai dan sedikit jeruk. Rasanya? Beda dan enaaak. Wajib dicoba deh!
“Kalo nongkrongin lauk-lauk melulu, ga kelar nih makan nasi”, batin saya. Lalu saya menengok pilihan makanan kecil yang manggil-manggil minta dicemil. Tersedia di meja: Segubal, Pandap, Buak Tat, Cuchok Mandan dan Kacang Tajin. Jangan satu-satu diincipin ya, nanti pengen bungkus semuanya loh!
Segubal yang disajikan berbentuk kotak-kotak kecil dengan rasa mirip nastar. Di sebelahnya, ada yang hijau berbentuk persegi panjang seperti cake yang namanya Pandap. Pandap terbuat dari daun talas dan ikan. Teksturnya lembut rasanya yummy mungkin bisa disebut cake ikan 😀
Lalu Buak Tat, terdiri dari ketan dan tape uli. Cuchok Mandan yang mirip kue cucur. Dan Kacang Tajin yang dibumbui asin pedas. Ga berenti ngunyah Pay!
“Singgah pay, cecas pay, pasti ketagehan..”. Tagline yang tertulis jelas di neonbox Cikwo Resto. Ya benar saja, pengalaman pertama lidah saya mencicipi kuliner Lampung sama sekali tidak mengecewakan. Nagih banget! Bikin kangen pengen balik ke Lampung. Ya, kuliner memang salah satu daya tarik pariwisata yang bisa mengundang tamu bertandang. Keragaman rasa, beserta keragaman alam dan budaya merupakan salah satu Pesona Indonesia.
Mau mampir ke Cikwo Resto? Nih alamatnya:
Jalan Nusa Indah 3 no. 1 Pakis Kawat
Sumur Batu, Bandar Lampung
0812 7327 6777
Explore Lampung dalam kesempatan Social Media Trip & Gathering bersama Kementrian Pariwisata Indonesia (www.indonesia.travel)
Untuk menemukan cuplikan perjalanan kami, silakan kunjungi Instagram & Twitter dengan tagar #PesonaIndonesia dan #SaptaNusantara